MASIGNASUKAv102
1212694102616477524

Kodifikasi Al-Qur'an (Pembukuan Al-Qur'an)

 Penulisan dan pengumpulan al-quran terbagi kedalam tiga tahap, diantaranya:

1. Pada zaman rasulallah SAW

Pada zaman nabi Muhammad SAW pada masa ini penyandaran kepada kepada hafalan lebih banyak daripada penyandaran tulisan karena hafalan sahabat sangat kuat di samping sedikitnya orang bisa baca tulis dan sarananya, oleh karena itu siapa saja yang mendengar ayat-ayat Al-qur'an turun mereka langsung menghafalnya dan menulisnya dipelepah kurma, potongan kulit, permukaan batu cadas, atau tulang belikat unta, dan jumlah penghafal Al-qur'an ketika masa itu sangat banyak.

Dalam kitab soheh Bukhori diriwayatkan oleh Annas bin malik bahwasannya nabi Muhammad SAW mengutus 70 orang yang di sebut Al-qura mereka di hadang dan di bunuh boleh penduduk dari suku bani sulaim yaitu Riem dan Zakwam di dekat sumur Ma'unah namun dari kalangan para sahabat yang terbunuh masih banyak yang menghafal Al-qur'an seperti : khulafaurrasyidin, Abdullah bin mas'ud, ubaidah bin ka'ab, dll

2. Pada masa khalifah abu bakar as-sidiq

Pada pada masa Abu bakar assiddiq thn 12 h penyebabnya ialah pada perang yamamah banyak penghafal Al-qur'an yang terbunuh diantaranya ialah salim bekas budak Abu khuzaifah yaitu salah seorang yang di perintahkan rasulullah kaum muslimin untuk mengambil pelajaran darinya.

Maka ketika itu Abu bakar memerintahkan Zaid bin tsabid untuk mengumpulkan al-qur'an agar tidak hilang, kaum muslimin ketika zaman itu sepakat dengan apa yang dilakukan Abu bakar dan mereka menganggap perbuatan itu bernilai fositif.

3. Pada masa khalifah usman bin affan

Pada zaman usman bin affan ketika ini permasalahan muncul karena dialog bacaan sesuai dengan perbedaan mushab-mushab yang berada di para sahabat hal itu di khawatirkan akan menjadi fitnah maka usman memerintahkan untuk mengumpulkan semua mushab-mushab agar menjadi satu kitab sehingga tidak ada lagi perbedaan dialog bacaannya.